Featured Post

[Review] Game of Thrones (season 6)

Setelah setahun, GoT kembali di season 6. Sebenarnya gw juga ga begitu nunggu2 sih, karena lagi asik ngikutin serial yg lain (The Flash...

Tuesday, January 17, 2012

Ada Dia di Matamu

“Katakan padaku, Romola.” ucap Pangeran Theo dengan tenang tapi tegas.

Putri Romola terkesiap. “Apa maksudmu, suamiku?”

“Kita sudah menikah selama dua bulan, dan tak pernah kau menatap mataku secara langsung. Apa yang kau sembunyikan?”

Romola menggelengkan kepalanya, dan mulai terisak. Perlahan Theo mengangkat wajah Romola dan menatap langsung matanya. Dipandanginya dalam-dalam.

Setelah sekitar semenit, Theo menghela nafas dan melepaskan Romola.

“Jadi begitu rupanya. Itu sebabnya kau tak pernah bisa memandang mataku. Ada orang lain di sana, orang yang selalu ada dalam pikiranmu. Katakan, siapa dia, Romola?”

Romola berusaha menahan tangisnya dan menatap Theo. “Akan kutunjukkan padamu.”

Kemudian Romola pun membawa Theo ke luar istana ke sebuah kubah besar dimana mereka menyimpan berbagai hewan peliharaan di sana. Dia berhenti di sebuah kandang. Ada seekor kodok di dalamnya.

Theo memandangi kodok itu lama, kemudian menoleh ke Romola.

“Apa maksudnya ini, Romola?”

“Dialah yang kaucari. Orang yang selalu ada di mataku, yang selalu ada di benakku.”

“KODOK INI??”

Romola mengangguk.

“Dia adalah kekasihku. Tadinya dia adalah seorang pemuda yang tak kalah tampan darimu. Kemudian hampir setahun yang lalu, seorang penyihir mengutuknya menjadi seekor kodok. Kutukannya baru akan hilang jika seorang putri menciumnya, tepat setahun sesudahnya.”

Theo yang cerdas pun menyimpulkan.

“Jadi kau sengaja menikahiku yang seorang pangeran ini, supaya kau bisa menjadi seorang putri, kemudian mencium kodok itu, dan mengubahnya kembali menjadi pemuda kekasihmu? Ya, masuk akal.”

“Maafkan aku, Theo. Bukannya aku bermaksud mempermainkanmu, tapi aku sungguh mencintainya. Jadi tolong, jangan ceraikan aku dulu. Paling tidak sampai kutukan itu lenyap.”

“Romola, mestinya kau menjelaskan hal ini padaku sejak awal. Aku akan dengan senang hati membantumu untuk dapat membebaskan kekasihmu.”

“Terimakasih, Theo.”

“Lalu, apa yang terjadi jika usahamu tidak berhasil?”

“Dia akan tetap menjadi kodok, dan akan kehilangan semua ingatannya sewaktu menjadi manusia. Kalau itu terjadi, aku hanya bisa melupakannya dan melanjutkan hidupku.”

Dengan penuh pengertian, Theo merangkul Romola.

“Jangan kuatir, Romola. Mari berdoa semoga kau bisa mengembalikan wujudnya seperti sedia kala.”

“Terimakasih, Theo. Aku tak tahu bagaimana membalas kebaikanmu.”

“Jangan kau pikirkan hal itu. Mana mungkin aku tinggal diam menyaksikan sepasang kekasih menderita seperti ini?”

Mereka pun meninggalkan bangunan itu dan kembali ke istana. Romola pun tersenyum karena harapannya agar kekasihnya kembali normal akan segera terwujud.









Keesokan harinya, pagi-pagi sekali dimana orang-orang masih tertidur, Theo mendatangi kubah itu sendirian dan mengunjungi si kodok. Dia membuka pintu kandangnya, dan menatap kekasih Romola itu.

“Hai, kodok. Aku ingin bicara denganmu.”

Diraihnya kodok itu, dan diletakkan di tanah. Si kodok diam, menunggu Theo berbicara. Theo diam sejenak, berpikir.

Kemudian diinjaknya kodok itu hingga mati.

Dia membuka bungkusan yang dibawanya, dan memasukkan kodok lain yang persis mirip ke dalam kandang, kemudian menutupnya kembali.

“Masalah selesai.” ucapnya sambil tersenyum.



-BERSAMBUNG (Ga Jadi END)-


=================================
author's note: asal cerita dari sini
@plut0saurus: @minky_monster @WangiMS kata mas @momo_DM temanya selingkuh :| *selingkuh sama kodok* #plotNonGalau ^^

lanjutannya yg versi dian, ada di sini
Ada Dia di Matamu

4 comments:

warm said...

lucu !
seneng aku bacanya heuehehe

minky_monster said...

sadis tapi lucu ya mas? hehehe
makasih sudah mampir :D

findingnem0 said...

Kodoknya diinjek sampe mati. Kasian.. :'( *masih kepikiran*

minky_monster said...

aku makin merasa bersalah :[
tapi katanya mau liat gaya tulisan cowok, ya seperti ini contohnya :)

Post a Comment